Goa Boma, 15 Agustus 2024.
Pemerintah Desa Goa Boma bersama Penyuluh Pertanian Desa Goa Boma mengadakan Program Sekolah Lapang untuk Petani Desa Goa Boma.
Bertempat di Jalan Singkong Desa Goa Boma, 10 Kelompok Tani yang ada rutin mengadakan pertemuan dengan mendatangkan ahli pertanian dari Dinas Kabupaten Bengkayang dan Penyuluh Pertanian Kecamatan Monterado. Sekolah Lapang Pertanian (SLP) adalah salah satu program pendidikan non-formal yang dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada petani dan masyarakat yang bergerak di sektor pertanian. Dengan pendekatan yang berbasis pengalaman dan praktik langsung, SLP bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan memberdayakan petani agar mampu menghadapi tantangan di dunia pertanian.
Pada kamis 15 Agustus 2024, dilakuan Penutupan Sekolah Lapang yang telah berjalan selama 3 (tiga) bulan. Bersama kegiatan tersebut turut diserahkan bantuan Peralatan Petanian berupa mesin pembajak tanah, mesin perontok jagung serta benih jagung sebagai tindak lanjut peningkatan Kelompok Tani di Desa Goa Boma.
Berbagai bantuan tersebut langsung diberikan oleh Kepala Desa Goa Boma (Amdan, S.pd) dengan di dampingi Penyuluh Pertanian dan BPP Kecamatan Monterado kepada seluruh Kelompok Tani peserta sekolah lapang.
Tujuan Sekolah Lapang Pertanian
1. Pendidikan Praktis
SLP memberikan kesempatan kepada petani untuk belajar melalui pengamatan langsung dan praktik di lapangan. Metode belajar ini memungkinkan petani untuk memahami teknik pertanian modern serta aplikasi teknologi yang relevan.
2. Peningkatan Kualitas Hasil Pertanian
Dengan pengetahuan baru yang diperoleh, petani diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian mereka, sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
3. Pengurangan Risiko Kegagalan
Melalui pelatihan dan pemahaman tentang pengelolaan tanaman dan penyakit, petani dapat mengurangi risiko kerugian akibat serangan hama, penyakit, dan perubahan iklim.
4. Kemandirian Petani
SLP bertujuan untuk memberdayakan petani agar tidak hanya bergantung pada makhluk hidup eksternal, tetapi juga dapat mengelola sumber daya mereka sendiri, termasuk penggunaan pupuk, pestisida, dan pengelolaan lahan.
Metode Pembelajaran di Sekolah Lapang Pertanian
SLP menggunakan metode pembelajaran yang partisipatif dan berbasis pengalaman, antara lain:
a. Belajar di Lapangan
Siswa SLP diajak langsung ke ladang untuk melakukan praktik pertanian, seperti penanaman, pemeliharaan tanaman, dan pengendalian hama.
b. Diskusi Kelompok
Sesi diskusi dilakukan untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan antar petani. Ini membangun jaringan dan keterhubungan antara petani.
c. Studi Kasus
Menggunakan kasus nyata yang dihadapi petani untuk menganalisis dan mencari solusi bersama dalam kelompok.
d. Praktik Inovasi
SLP sering kali mengintegrasikan teknologi baru dan praktik pertanian yang inovatif untuk membantu petani adaptif terhadap perubahan.
Sekolah Lapang Pertanian adalah sebuah inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Goa Boma dalam pendidikan pertanian yang menjawab tantangan yang dihadapi oleh petani di Desa Goa Boma. Dengan pendekatan yang praktis dan berbasis pengalaman, SLP membantu petani untuk menjadi lebih mandiri, inovatif, dan berdaya saing di pasar. Untuk itu, dukungan dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pihak terkait lainnya sangat diperlukan agar program SLP dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat pertanian. Melalui pendidikan dan pemberdayaan, kita bisa mewujudkan sektor pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan di masa depan.